“Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui. Karena iman ia diam di tanah yang dijanjikan itu seolah-olah di suatu tanah asing dan di situ ia tinggal di kemah dengan Ishak dan Yakub, yang turut menjadi ahli waris janji yang satu itu.”
Abraham adalah Bapak orang beriman. Allah memanggil Abraham untuk menuju ke sebuah lokasi yang hanya Allah yang mengetahui. Abraham berangkat begitu saja karena Abraham menaruh iman kepada Allah. Bahkan, Allah berjanji kepada Abraham bahwa Abraham dan keturunannya akan diberkati. Abraham meskipun sudah usia lanjut dan tidak memiliki anak, namun Allah tidak meninggalkan Abraham. Janji Allah tetap digenapi di dalam kehidupan Abraham. Karena keyakinan iman kepada Allah, Abraham di sebut sebagai bapak orang beriman. Karena keyakinan iman kepada Allah maka Abraham taat kepada Allah.
Sebagai orang percaya, kita perlu menyadari siapa objek iman kita. Objek iman kita adalah Allah yang memegang langit dan bumi. Allah yang maha kuasa dan Allah yang telah menyelamatkan kita melalui pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib. Saat kita menaruh iman kepada Allah, maka ketaatan muncul sebagai bentuk respon keyakinan kita kepada Allah. Kita menaruh keyakinan kepada Allah karena Dia adalah Allah yang hidup dan berkuasa di dalam kehidupan kita. Oleh karena itu, marilah kita menaruh iman kita di dalam Dia yang mengasihi kita maka ketaatan akan muncul sebagai respon iman kita kepadaNya.
Doa Hari Ini :
“Bapa, aku bersyukur kepadaMu karena kebaikanMu sempurna bagiku. Aku hanya menaruh imanku di dalamMu. Aku percaya anugerahMu sempurna bagiku. Terima kasih Bapa, Amin!”