“Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat.”
Kita manusia pasti setuju bahwa perbuatan yang baik itu diperlukan. Bahkan, sudah menjadi keharusan untuk kita berbuat yang baik. Sudah jadi keharusan pula sebagai orang percaya kita hidup sesuai dengan Firman Tuhan. Namun, saat kita membaca Roma 7 : 13 – 25, ada hal yang aneh di situ. Paulus menjelaskan bahwa dirinya dengan kesadaran penuh menyatakan bawah Paulus ingin melakukan yang baik namun yang jahat selalu timbul. Paulus mengerti bahwa hukum hukum Allah adalah baik namun di dalam dirinya tidak ada daya dan upaya untuk dapat melakukan hal tersebut. Apa yang sesungguhnya terjadi? Mengapa bisa demikian?
Kekuatan manusia sudah terjual dalam keberadaan dosa. Kekuatan manusia tidak dapat diandalkan. Justru saat manusia mengandalkan kekuatannya sendiri untuk hidup berkenan kepada Allah, disitulah kegagalan muncul. Lantas bagaimana solusinya? Solusinya hanya dengan mengandalkan kekuatan Allah yang sudah tercurah dan selalu tercurah kepada kita. Allah telah berjanji memberikan RohNya bagi kita. Saat kita percaya kepadaNya, maka RohNya tinggal di dalam diri kita sebagai sumber kekuatan illahi satu satunya untuk kita hidup sesuai dengan FirmanNya. Tugas kita hanyalah percaya kepadaNya dan bertindak di dalam iman. Oleh karena itu, marilah kita berfokus kepada Yesus Kristus. Kita berfokus dengan kebaikanNya yang sempurna di dalam diri kita dan saat kita percaya kepadaNya maka kekuatanNya mengalir bagi kita membuat kita hidup di dalam segala ketetapanNya.
Doa Hari Ini :
“Bapa, Engkau adalah Allah yang sungguh baik. Aku bersyukur Engkau telah memberikan PutraMu Yesus Kristus di kayu salib bagiku. Yesus Kristus adalah satu satunya kekuatan di dalam hidupku. Terimakasih Bapa, Amin!”
