“Apatah lagi yang harus diperbuat untuk kebun anggur-Ku itu, yang belum Kuperbuat kepadanya? Aku menanti supaya dihasilkannya buah anggur yang baik, mengapa yang dihasilkannya hanya buah anggur yang asam?“
Allah adalah pemilik kebun anggur dimana Ia menjadi pengusahanya. Sebagai seorang pengusaha kebun anggur, rasa buah yang manis sangat amat diharapkan. Namun, mengapa buah kebun anggur di dalam Yesaya 5 : 1 – 7 menjadi masam? Kebun anggur di dalam Yesaya 5 : 1 – 7 itu adalah bangsa Israel dimana mereka gagal mentaati perjanjian kerja antara Allah dengan bangsa Israel. Karena kegagalan bangsa Israel, Allah kemudian mengirimkan putraNya Yesus Kristus untuk menjadi pokok anggur yang benar. Yesus datang ke dalam dunia dan Dia berkata bahwa Dia adalah pokok anggur dan Bapa adalah pemilik kebun anggur tersebut.
Menjadikan Yesus sebagai sumber kehidupan kita adalah hal yang mutlak. Yesus sebagai pokok anggur tentu saja akan menghasilkan buah buah yang terbaik di luar upaya manusia kita. Kita sebagai ranting hanyalah melekat dan melekat terus menerus di dalam Kristus yang adalah pokok anggur kita. Hanya kekuatanNya yang memberikan kita kesanggupan untuk hidup. Oleh karena itu, percayalah kepada Yesus Kristus sang pokok anggur kita bahwa Dialah yang akan menggenapi kehidupanNya yang baik di dalam dan melalui kita karena Yesus Kristus adalah pokok anggur yang benar dan kita adalah ranting rantingnya.
Doa Hari Ini :
“Bapa, aku bersyukur Engkau memberikan Yesus Kristus sebagai pokok anggur yang benar di dalam kehidupanku. Aku rindu Bapa untuk selalu melekat di dalam pokok anggur tersebut karena hanya di dalam Yesus Kristuslah aku menikmati kehidupan yang penuh dengan kebaikan illahi. Terima kasih Bapa, Amin!”