“Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya”
Suami Kristen dipanggil untuk mengasihi istrinya sama seperti Kristus mengasihi jemaat. Kasih Kristus bukan kasih biasa, melainkan kasih yang rela berkorban. Ia menyerahkan diri-Nya di kayu salib demi menebus jemaat-Nya. Inilah kasih yang menjadi dasar penebusan sejati. Penebusan Kristus mengubah manusia berdosa menjadi umat yang kudus. Demikian juga suami dipanggil untuk mengasihi istrinya dengan kasih yang menebus. Kasih itu tidak bersyarat, bukan karena istri sempurna, tetapi karena kasih Kristus telah lebih dulu dicurahkan. Suami tidak hanya mencari kenyamanan diri, tetapi belajar menyerahkan diri. Penebusan Kristus menjadikan jemaat murni dan tidak bercela. Suami pun harus menuntun istri kepada kekudusan dalam Kristus. Artinya, suami bukan sekadar pemimpin rumah tangga, melainkan imam yang membawa keluarganya kepada Tuhan. Kasih penebusan tidak egois, tetapi penuh pengorbanan. Seorang suami yang ditebus Yesus akan belajar menyalurkan kasih yang sama. Ia memandang istrinya bukan sebagai beban, tetapi sebagai anugerah. Kasih itu terlihat dalam kesetiaan sehari-hari. Kasih itu nyata dalam pengampunan ketika terjadi kesalahan. Kasih itu hadir dalam doa-doa bagi istri dan anak-anak. Penebusan mengajarkan bahwa kasih sejati selalu memulihkan. Tanpa kasih penebusan, rumah tangga mudah retak. Dengan kasih penebusan, rumah tangga bisa berdiri kokoh. Suami yang ditebus tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri. Ia hidup untuk Kristus yang telah menebusnya. Dari salib, suami belajar makna kasih sejati. Dari penebusan, suami menemukan kekuatan untuk mengasihi. Dan dari Kristus, suami belajar menjadi teladan bagi keluarganya. Penebusan bukan hanya untuk jemaat, tetapi juga untuk keluarga. Maka, kasih suami yang ditebus akan menjadi cermin kasih Kristus di dalam rumah tangga.
Doa Hari Ini
“Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau telah menebus hidup kami dengan kasih yang begitu besar. Tolonglah para suami agar mereka dapat mengasihi istri mereka seperti Engkau mengasihi jemaat-Mu. Jadikanlah setiap keluarga Kristen sebagai cermin kasih penebusan-Mu di dunia ini. Terima kasih Tuhan, Amin!”