“Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.”
Taat kepada pemimpin rohani adalah bagian dari rencana Allah bagi gereja-Nya. Allah memberikan pemimpin supaya jemaat tidak berjalan sendiri. Pemimpin dipanggil untuk menjaga, membimbing, dan mendoakan jemaat. Ketaatan kepada pemimpin bukanlah beban, melainkan anugerah. Melalui pemimpin, firman Tuhan dapat disampaikan dengan jelas. Pemimpin rohani dipanggil untuk menjaga jiwa-jiwa yang dipercayakan Allah. Itu sebabnya Alkitab menasihati jemaat untuk menaati mereka. Taat berarti mendengar, menghormati, dan mengikuti arahan yang sesuai firman Tuhan. Dengan ketaatan, gereja akan berjalan dalam kesatuan. Kesatuan membuat jemaat kuat dalam menghadapi tantangan. Taat kepada pemimpin adalah wujud kasih kepada Kristus. Karena Kristus adalah Kepala Gereja yang sejati. Pemimpin hanyalah hamba yang dipakai-Nya. Jika jemaat menolak pemimpin, itu sama dengan menolak berkat Tuhan. Pemimpin bekerja keras dengan penuh tanggung jawab. Mereka menanggung beban doa dan pergumulan bagi jemaat. Ketika jemaat taat, pemimpin dapat melayani dengan sukacita. Sukacita itu menjadi berkat bagi jemaat. Jemaat yang taat akan bertumbuh lebih sehat secara rohani. Gereja yang taat akan dipenuhi damai sejahtera. Taat bukan berarti buta, tetapi setia kepada firman Tuhan yang disampaikan. Taat juga berarti percaya bahwa Allah bekerja melalui pemimpin. Dengan taat, jemaat sedang belajar rendah hati. Rendah hati membawa kita dekat dengan Kristus. Anugerah Allah nyata dalam hubungan antara pemimpin dan jemaat.
Doa Hari Ini :
“Tuhan Yesus, terima kasih untuk anugerah-Mu yang menghadirkan pemimpin rohani dalam gereja-Mu. Tolong kami untuk taat, setia, dan mendukung mereka dalam kasih dan doa. Kiranya melalui ketaatan kami, nama-Mu semakin dimuliakan di tengah jemaat-Mu. Terima kasih Tuhan, Amin!”