“Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.”
Tunduklah di bawah tangan Tuhan yang kuat, karena di sanalah awal dari hidup yang ditransformasikan oleh Injil. 1 Petrus 5:6 mengajak kita untuk merendahkan diri, bukan karena kita rendah, tapi karena Tuhan mau meninggikan kita pada waktu-Nya. Dalam dunia yang mengagungkan kekuatan, Yesus datang sebagai Pribadi yang lemah lembut dan rendah hati. Di salib, Ia merendahkan diri-Nya sampai mati, namun justru di sanalah kuasa penebusan dinyatakan. Injil menunjukkan bahwa kerendahan bukan kehinaan, tapi jalan menuju kemuliaan. Saat kita menyerahkan kendali hidup kita kepada Tuhan, kita sedang membuka diri bagi karya kasih-Nya yang menyembuhkan. Banyak orang takut merendahkan diri karena takut tidak dihargai, tapi di dalam Kristus, kita sudah dihargai sepenuhnya. Tuhan tidak pernah mengabaikan hati yang hancur dan remuk. Ia tidak membiarkan orang yang merendahkan diri tinggal dalam kerendahan. Justru dari sanalah Dia mengangkat kita—dari abu menjadi mahkota. Merendahkan diri berarti percaya bahwa waktu Tuhan lebih baik dari rencana kita sendiri. Injil memberi kita keberanian untuk tidak membuktikan diri, karena Kristus sudah membuktikan kasih-Nya bagi kita. Ketika kita hidup dalam kerendahan hati, kita sedang meneladani Kristus yang setia. Dan dalam penyerahan itu, Roh Kudus bekerja membentuk karakter Kristus di dalam kita. Dunia mungkin melihat kerendahan hati sebagai kelemahan, tetapi Injil menyatakannya sebagai kekuatan sejati. Di tengah tekanan hidup, kerendahan hati menjaga hati kita tetap tenang dan bersandar kepada kasih karunia. Kita tidak perlu mengangkat diri, karena Allah Bapa sudah berjanji akan mengangkat kita. Dia tahu waktu terbaik untuk melepaskan kita dari pencobaan. Maka, bersabarlah di bawah tangan-Nya yang kuat—itu tangan yang pernah terpaku di salib demi kasih kepada kita. Dan dari tangan itu, akan mengalir pengangkatan yang membawa kita masuk dalam rencana-Nya yang mulia. Renungkan hari ini: kerendahan di hadapan Tuhan adalah pintu menuju kemerdekaan yang sejati.
Doa Hari Ini :
“Bapa, aku sadar bahwa hidupku sia-sia tanpa InjilMu. Aku meletakkan kehidupanku dalam tanganMu. Aku percaya kuasaMu meninggikanku untuk kemuliaan namaMu. Terima kasih Bapa, Amin!”