“Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.”
2 Timotius 2:21 mengajarkan bahwa setiap orang yang mau menyucikan dirinya dari hal-hal yang tidak berkenan kepada Allah akan dipakai sebagai bejana yang mulia. Dalam terang Injil, ini bukan sekadar tentang usaha manusia untuk menjadi baik, tetapi tentang anugerah Allah yang mengubahkan hati orang percaya melalui karya Kristus di kayu salib. Kita semua dulunya adalah bejana yang cemar karena dosa, tetapi oleh darah Yesus, kita disucikan dan dijadikan layak di hadapan Allah. Proses penyucian ini bukanlah beban, tetapi buah dari hubungan yang hidup dengan Kristus. Injil bukan hanya menyelamatkan kita dari hukuman dosa, tetapi juga membentuk kita menjadi pribadi yang dipakai Allah dalam pekerjaan-Nya. Ketika kita sadar bahwa identitas kita ada dalam Kristus, kita akan terdorong untuk hidup berbeda dari dunia ini. Hidup suci bukan sekadar peraturan, tetapi respons kasih kepada Dia yang telah mati bagi kita. Dalam Kristus, kita bukan lagi bejana murahan, melainkan bejana pilihan. Roh Kudus bekerja di dalam kita untuk membersihkan setiap sudut hati yang gelap. Setiap keputusan untuk meninggalkan dosa adalah bentuk partisipasi kita dalam karya penebusan Kristus. Kita tidak ditinggalkan sendirian dalam proses ini; Allah setia menyertai dan menguatkan kita. Hidup dalam kekudusan adalah bukti bahwa Injil benar-benar mengubah hidup kita. Tuhan tidak mencari bejana yang sempurna, tetapi yang mau dibentuk dan dipakai. Kesiapan kita untuk dikuduskan adalah bentuk penyerahan diri kepada rencana Allah. Ini adalah panggilan untuk melayani, bukan demi pujian manusia, tetapi demi kemuliaan Kristus. Ketika hidup kita bersih, maka kita siap dipakai untuk pekerjaan yang mulia. Kita menjadi saluran kasih, kebenaran, dan terang Kristus di tengah dunia yang gelap. Tidak ada bejana yang terlalu rusak bagi kasih karunia Tuhan untuk memulihkannya. Melalui Injil, bejana hidup kita dimeteraikan oleh tujuan kekal. Oleh karena itu, mari kita terus hidup dalam pertobatan dan ketundukan kepada Firman. Biarlah hidup kita menjadi cermin dari Injil yang hidup dan penuh kuasa untuk mengubahkan.
Doa Hari Ini :
“Bapa, aku bersyukur atas anugerahMu yang ajaib. Aku percaya semakin aku tenggelam di dalam Injil, maka kuasa Injil mengubahkan kehidupaku sehingga Engkau memakai aku dalam maksud dan tujuan yang ajaib. Terima kasih Bapa, Amin!”