Injil yang Diberitakan

www.gbikeluargakudus.com
DEVOTION

Injil yang Diberitakan

Bacaan : Markus 14 : 3 – 9

“Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di mana saja Injil diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia.”

Yesus berkata bahwa di mana saja Injil diberitakan, perbuatan perempuan ini akan disebut juga untuk mengingat dia. Ini bukan sekadar pujian untuk sebuah tindakan kasih, melainkan pewahyuan tentang apa yang Injil kerjakan dalam hati manusia. Injil adalah kuasa Allah yang membangkitkan kasih yang sejati. Perempuan ini tidak memberi karena kewajiban, melainkan karena kasih. Kasih itu lahir karena dia melihat siapa Yesus itu. Dia mengurapi Yesus karena dia mengerti bahwa Yesus akan mati menggantikan manusia berdosa. Dia tidak tahu semua detail penyaliban, tetapi hatinya digerakkan oleh kasih penebusan. Injil bukan teori, Injil mengubah cara kita melihat Yesus. Ketika Injil mengubah pandangan kita, maka respons kita kepada Yesus juga berubah. Kita tidak lagi memberi karena takut, tetapi karena cinta. Kita tidak lagi menyembah karena aturan, tetapi karena pengenalan akan kasih-Nya. Perempuan ini adalah gambaran orang yang telah disentuh Injil secara pribadi. Injil menyingkapkan nilai sejati Yesus sebagai Sang Mesias yang menggenapi perjanjian keselamatan. Di dalam perjanjian penebusan, Allah Bapa memilih, Sang Anak menyerahkan diri, dan Roh Kudus membukakan mata hati orang percaya. Perempuan ini telah mengalami pewahyuan tentang pribadi Yesus. Perbuatannya mencerminkan respon dari hati yang telah ditebus. Inilah yang membuat tindakan itu kekal dalam catatan Injil. Injil tidak hanya menyelamatkan kita dari neraka, tapi juga mentransformasi cara kita mengasihi. Kasih kepada Kristus menjadi bukti bahwa Injil telah bekerja dalam hati. Ini bukan kasih biasa, tetapi kasih yang rela berkorban. Ia mencurahkan minyak yang mahal karena Yesus lebih berharga dari segalanya. Inilah hasil pekerjaan Roh Kudus dalam perjanjian baru. Injil mengubah nilai kita. Injil membuat kita memandang Kristus sebagai harta terbesar. Dalam terang Injil, pengorbanan bukan beban tapi sukacita. Kasih Kristus mendorong kasih kita. Perempuan itu tidak menyadari bahwa tindakannya akan menjadi kesaksian kekal. Namun Injil membuat perbuatannya menjadi bagian dari sejarah penebusan. Yesus menghargai bukan hanya minyaknya, tetapi kasih yang mendorong tindakan itu. Dalam perjanjian penebusan, kasih adalah inti relasi Allah dan manusia. Injil memulihkan relasi yang rusak karena dosa. Perempuan ini hidup dalam kisah Injil, karena dia telah disentuh oleh kasih penebusan. Inilah kekuatan Injil—mengubah orang biasa menjadi bagian dari karya Allah yang besar. Biarlah hidup kita juga menjadi kesaksian yang lahir dari kasih karena Injil. Ketika Injil menguasai hati, hidup kita pun akan menjadi harum di hadapan Tuhan. Maka marilah kita memberi, mengasihi, dan hidup untuk Kristus karena kita telah terlebih dahulu dikasihi. Sebab di mana Injil diberitakan, hidup yang telah diubahkan akan selalu dikenang untuk kemuliaan Kristus.

Doa Hari Ini :

“Bapa, aku bersyukur atas Injil yang adalah kekuatanMu yang menyelamatkanku. Aku ingin agar hati dan pikiranku dipenuhi dan dikuasai oleh Injil. Terima kasih Bapa, Amin!”

×

 

Hallo !

Hubungi staf pastori GBI Keluarga Kudus

×