“Selama beberapa waktu jemaat di seluruh Yudea, Galilea dan Samaria berada dalam keadaan damai. Jemaat itu dibangun dan hidup dalam takut akan Tuhan. Jumlahnya makin bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus.”
Kenaikan Yesus ke surga membuat gempar para pengikut Yesus. Mereka tersadar bahwa Guru yang mereka ikuti selama ini adalah penggenapan dari kitab Perjanjian Lama. Para murid tersadar bahwa Yesus adalah Tuhan dan Mesias yang dijanjikan oleh nenek moyang bangsa Israel, para nabi nabi zaman Perjanjian Lama. Pasca kenaikan Yesus ke sorga dan pasca peristiwa Pentakosta, ada ketakjuban akan pekerjaan Tuhan yang berkobar kobar di dalam hati dan pikiran para murid murid Yesus. Ketakjuban ini yang dinamakan “Takut akan Tuhan”.
Frasa “Takut akan Tuhan” tidak menggambarkan Tuhan yang kita sembah sebagai pribadi yang bengis dan kejam. Frasa “Takut akan Tuhan” menggambarkan ketakjuban, kekaguman dan kemaha dahsyatan yang Allah kerjakan dan terus menerus Ia kerjakan. Saat kita memiliki rasa “Takut akan Tuhan”, maka kita akan tenggelam dalam realita kemaha-kuasaan Allah dan kasihNya yang besar sehingga apa yang kita lakukan akan sangat bermakna karena semua yang kita lakukan adalah bagi kemuliaan namaNya. Oleh karena itu, marilah kita merenungkan kasihNya dan kedahsyatan perbuatanNya maka “Takut akan Tuhan” akan menghinggapi kita sehingga tindakan kita adalah tindakan yang berasal dari ucapan syukur.
Doa Hari Ini ;
“Bapa, aku bersyukur kepadaMu karena kedahsyatan perbuatanMu. Terima kasih Bapa atas anugerahMu yang melimpah di dalam kehidupanku. Aku percaya Engkau adalah Allah yang sempurna. Amin!”
